Selasa, 13 September 2011

Note Balasan

Sabtu, 3 September 2011, hari dimana aku berdiri dengan memakai toga yang menurutku agak kebesaran, hari dimana rombongan keluargaku datang demi melihatku dan berfhoto denganku menggunakan baju itu, dan hari dimana aku telah berhasil menyelesaikan studi S-1 pendidikan matematika dengan lama 8 semester dan IPK 3,33. Tidak begitu membanggakan tapi tidak buruk juga kan? Alhamdulillah semuanya terlewati dengan rasa puas dihati, berbagai lika-liku dihadapi dari buntunya pikiran, malasnya perasaan, kemauan dosen yang tak sejalan, semua yang akan menyusun tugas akhir kurasa akan mengalami hal yang sama apalagi yang mempunyai kegiatan lain diluar kampus.


Teman-teman LP’ers yang sengaja membuat catatan untukku (norka) dan yang minta doakan agar bisa menyusul S-1 seperti aku, so pasti aku doakan… Terutama norka yang ambisinya ingin bersekolah kalo bisa sampai S-4 (aku yakin suatu hari kau bisa menggapainya teman..), untuk wiwi yang ingin melanjutkan sekolah juga dan mendirikan klinik bersalin herbal, untuk lely yang sedang melanjutkan studinya (aku harap semangatmu jangan turun naik terus flen...) untuk zainah yang selalu ingin membahagiakan orang2 yang disayanginya dengan cara bekerja semaksimal mungkin dan aku doakan juga moga kamu dimudahkan dalam meraih cintamu dalam ikatan yang suci (doakan aku jualah. He..).


I hope we always are friends, wherever you are and until the end of time…


Huuff… akhir catatan ini aku cuma ingin bilang terimakasih kepada LP’ers untuk segala doa, support dan semua wejangannya yang tidak sepenuhnya ku terima ^_^ dan aku yakin suatu saat kita bisa mengejar mimpi-mimpi kita masing-masing…

(catatan ini dibuat adalah note balasan ketika sahabatku membuatkan catatan khusus untukku,terimakasih teman)

http://www.facebook.com/note.php?note_id=232620443456720

Rabu, 10 Agustus 2011

Innalhamdalillah...

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah wa-asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wah-dahu laa syariikalah wa-asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.

Segala puji bagi Allah yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan ampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi hanya Allah saja yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan dan RasulNya

Sabtu, 23 April 2011

RAHASIA MAAF

Kecenderungan orang, secara naluriah, jika mendapatkan sesuatu yang buruk dari orang lain adalah bereaksi negatif. Dalam hatinya akan muncul perasaan dendam. Kemungkinannya: ia akan membalasnya dengan perlakuan yang sama, atau ia akan membalasnya dengan perlakuan yang lebih buruk dari yang ia terima.

Apakah membalas dengan perlakuan yang sama lantas perasaan dendam itu akan hilang? Tidak. Perasaan negatif itu akan terus muncul tanpa bisa dibendung, kecuali dengan memaafkan. Lalu, setelah membalas perlakuan buruk dengan yang lebih buruk, apakah perasaan dendam itu hilang, karena puas dengan balasan yang lebih? Sekali lagi tidak. Perasaan dendam tidak akan hilang, walau perlakuan buruk telah dibalas dengan yang lebih buruk.

Sangat mungkin orang yang dibalas dengan yang lebih buruk, akan membalasnya kembali dengan yang lebih buruk lagi. Akhirnya, puncaknya adalah salah seorang dari keduanya mati terbunuh. Lalu, keluarga korban membalasnya dengan membunuh pula. Lebih jauh dan sangat mungkin akan terjadi perang: perang antarkeluarga, menyebar menjadi perang antarkelompok, dan seterusnya. Sekarang bayangkan, apa jadinya jika semua orang di negeri ini pendendam? Tentu tidak akan ada kehidupan damai.

Nah, apa langkah yang tepat ketika mendapat perlakuan buruk dari orang lain? Yaitu, dengan memaafkan. Ada rahasia yang tidak kasat mata dalam memaafkan. Jika kita memaafkan orang yang melakukan hal buruk, ada kemungkinan ia pun akan meminta maaf kepada kita. Jika pun tidak, orang yang memaafkan akan terhindar dari perasaan dendam yang akan terus menyiksa batinnya. Langkah selanjutnya adalah bersabar atas apa yang menimpa kita. Dan, kebahagiaan akan muncul mewarnai jiwanya. Sebab, memaafkan dan sabar hanya lahir dari hati yang bahagia.

Allah telah memberikan bimbingan kepada Rasulullah SAW dan umatnya melalui firman-Nya. "Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang bersabar." (QS an-Nahl [16]: 126).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ayat ini turun ketika Rasulullah SAW melihat jenazah Hamzah yang gugur sebagai syahid dalam Perang Uhud dengan keadaan tubuhnya yang mengenaskan. Seketika itu, Rasulullah berucap, "Sungguh aku akan membalas dendam kepada orang-orang kafir. Aku benar-benar akan membantai tujuh puluh orang di antara mereka." Dan, turunlah ayat ini. Allah memberikan nasihat kepada Rasulullah agar bersabar. Karena itulah yang terbaik. Dan, akhirnya Rasulullah mengurungkan niatnya untuk membalas dendam. Maka, memaafkan dan sabar adalah alasan yang paling tepat bagi siapa saja yang menginginkan kebahagiaan.

COPAS DARI : www.republika.co.id (Rabu, 20 April 2011 15:55 WIB, Oleh Dede Sulaeman)

Minggu, 06 Maret 2011

Ayat-ayat Favorite penenang hatiku...

"Janganlah kau (merasa) lemah dan janganlah bersedih hati..."
(QS. Ali Imran : 139)

‎"....Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram"
(Ar-Rad : 28)

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan ksanggupannya..."
(QS. Al-Baqarah : 286)

"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"
(QS. Al-Insyirah : 5)

"Bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu..."
(QS. Ali Imran : 200)

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"
(QS. Al-Baqarah : 153)

"Maka nikmat Rabb engkau manakah yang engkau dustakan?"
(QS. Ar-Rahman : 55)

Sabtu, 29 Januari 2011

about PELANGI..



بِسمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


hmm.. kali ini Q ingin menulis sesuatu hal yang Q suka yakni mangenai "pelangi"...
aQ mengibaratkan pelangi itu seperti sebuah kebahagiaan, keindahan, kemudahan dan ketenangan...
Pelangi biasanya muncul setelah hujan, begitu bukan? Sama halnya dengan kehidupan yang kita jalani sekarang... setelah Qta mengalami kesulitan dalam setiap masalah maka setelah itu qta akan mendapat kemudahan, karena setiap persoalan insyaALLAH ada jalan keluarnya.
Mungkin pelangi tidak selalu muncul setelah hujan, tapi adanya keindahan dan kemudahan setelah kesulitan adalah janji Allah “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S 94 : 5)


Setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidupnya, masalah yang mungkin tidak hanya datang sekali, melainkan berkali-kali. Dari masalah tersebut menghasilkan warna-warni tersendiri dalam hidup kita, warna yang tidak akan sama satu sama lainnya. Namun satu hal yang harus kita yakini, seburuk apapun hasil tersebut, sejelek apapun warna yang dihasilkan, pasti ada pelajaran yang dapat kita ambil dari hal tersebut.


Semua permasalahan dan hal yang qta anggap buruk sesungguhnya belum tentu itu emang buruk untuk qta. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah : 216).


Semua permasalahan yang dihadapi hendaknya dijalani dengan ikhlas, sabar dan selalu berbaik sangka pada ALLAH SWT. Maka keindahan akan benar2 muncul dan pastilah warna disetiap masalah itu akan terlihat indah. Seperti pelangi yang muncul di langit, seperti itu pula pelangi yang muncul di hati setelah melalui pelajaran berharga yang disebut ujian hidup. ^_~