Kebanyakan orang menemukan hidayah, tatkala hatinya sedang tunduk,
remuk-redam dengan suatu musibah yang sedang menimpanya. Mematahkan
semua kesombongan, meluluh-lantakkan ketidak peduliannya selama ini
terhadap Allah dan syariatNya. Ketika ia sudah berada di atas jurang
kehancuran, Allah tarik tangannya lalu ia tuntun dengan kelembutan dan
kasih sayangNya, seharusnya kehidupannya sudah hancur berkeping-keping,
jiwanya berantakan, akan tetapi ia kembali kepada jalan Allah Subhana Wa
Ta'ala..
Orang ini seperti seorang prajurit pembelot dan penghianat yang
telah berrperang melawan atasannya. Lalu dengan pakaian yang sudah
lusuh, wajah kotor dan berdebu, luka-luka memenuhi sekujurr tubuhnya, ia
kembali menyerah, mengangkat kain putih tanda kalah. Mudah-mudahan
dengan menyerahkan dirri secara sukarela sang atasan akan melepaskan dan
memaafkan kesalannya.
Kadangkala Allah timpakan kepadanya penyakit yang menyebabkan ia
berbaring lemas, berbilang hari bahkan bulan ia di atas kasur putih,
setelah puluhan tahun ia melawan Allah dengan maksiat, bermodalkan
kesahatan yang ia sangka akan abadi untuk selamanya.
Kadangkala allah menundukkan kesombongan dengan mencabut kekayaan
yang ia merasa miliki selama ini, kesadaran muncul setelah api besar
membakar istananya dan menghanguskan segala kekayaan yang di peroleh
dengan bercucuran keringat, sebagaimana dulu ia cucurkan keringat, hari
ini ia juga telah cucurkan air mata.
Kadangkala Allah memaksa untuk bersujud dan membaluri dengan tanah
setelah ia kehilangan orang-orang yang ia cintai. Sudahkah anda pernah
mendengar cerita seorang suami pedagang bensin , ketika sedang
menuangkan bensin ke dalam tangki motor salah seorang pembeli, tiba-tiba
jatuh putung rokok ke dalam bensin tersebut, lalu membakar dirinya dan
rumah beserta orang-orang yang ada di dalamnya, dari anak dan istri yang
sangat ia cintai.
Mereka-mereka itu adalah orang-orang beruntung, mereka menemukan jalan kembali, setelah diberi teguran oleh Dzat Maha Pencipta.
Ada lagi satu golongan orang yang jauh lebih mulia dari orang-orang
di atas memperoleh hidayah, yaitu orang yang dihentikan perjalanannya
oleh kerinduan kepada kebenaran…….
_Untukmu yang berjiwa Hanif_ (Armen Halim Naro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar